SOAL UJIAN
MID SEMESTER
MATA KULIAH : Filsafat Ilmu
PROGRAM STUDI : Pendidikan
Bahasa Indonesia
HARI/TANGGAL : 7 November 2013
PENGAMPUH :
1. Petakan
kedudukan mata kuliah filsafat ilmu dalam kerangka keseluruhan program studi
pendidikan bahasa Indonesia !bagaimana peran mata kuliah ini dalam upaya
mengembangkan potensi mahasiswa menjadi ilmuan profesional !
Jawab
:
Sebelum
membahas peta kedudukan mata kuliah Filsafat Ilmu dalam kerangka keseluruhan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, dan bagaimana peran mata kuliah ini
dalam upaya mengembangkan potensi mahasiswa menjadi ilmuwan, profesional akan
dibahas pengertian filsafat, ilmu dan filsafat ilmu serta tujuan Pendidikan
Bahasa Indonesia. Juga akan dibahas pengertian ilmuwan, profesional dalam upaya
mengembangkan potensi mahasiswa menjadi ilmuwan profesional .
a. Pengertian
filsafat
Wiramihardja
(2007) merangkum beberapa pendapat tentang filsafat menurut beberapa ahli
filsafat. Plato menyatakan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran yang murni. Aristoteles, murid Plato, berpendapat bahwa
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran seperti ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Descartes
mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan segala ilmu pengetahuan termasuk di
dalamnya Tuhan, alam, dan manusia
menjadi pokok penyelidikan. Imanuel Kant menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di
dalamnya mencakup empat persoalan, yaitu apa yang dapat diketahui (metafisika),
apa yang seharusnya diketahui (etika), sampai di mana harapan kita (agama), dan
apa yang dinamakan dengan manusia (antropologi). Secara etimologis, filsafat
dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dua kata, yaitu philein yang berarti
cinta atau philos yang berarti mencintai, menghormati, menikmati, dan sophia
atau sofein yang berarti kehikmatan, kebenaran, kebaikan, kebijaksanaan, atau
kejernihan. Secara praktis, filsafat adalah alam berpikir atau alam pikiran.
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa filsafat merupakan pokok
pangkal dari ilmu pengetahuan yang mengkaji kebenaran sesuatu secara mendalam
dan hakiki.
b. Pengertian
Ilmu
Sudrajat
(2008) merangkum beberapa pendapat ahli tentang ilmu. Moh. Nazir mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu
pengetahuan, baik natura atau pun sosial, yang sudah terorganisir serta
tersusun secara sistematik menurut kaidah umum. Ahmad Tafsir memberikan batasan
ilmu sebagai pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris. Sikun Pribadi
merumuskan pengertian ilmu secara lebih rinci (ia menyebutnya ilmu
pengetahuan), bahwa:“Obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode
pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan menggunakan berbagai
cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dan sebagainya.
Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh pikiran atas dasar hukum logika yang
tertib. Data yang dikumpulkan diolah dengan cara analitis, induktif, kemudian
ditentukan relasi antara data-data, di antaranya relasi kausalitas. Konsepsi-konsepsi
dan relasi-relasi disusun menurut suatu sistem tertentu yang merupakan suatu
keseluruhan yang terintegratif. Keseluruhan integratif itu kita sebut ilmu
pengetahuan.” Di lain pihak, Lorens Bagus mengemukakan bahwa ilmu menandakan
seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek (atau alam objek) yang sama dan
saling terkait secara logis.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat diperoleh gambaran bahwa pada prinsipnya ilmu
merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan
pengetahuan atau fakta yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari. Usaha ini dilanjutkan dengan pemikiran secara cermat dan
teliti dengan menggunakan berbagai metode ilmiah.
c. Pengertian
filsafat ilmu
Menurut
Peter Caws, filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba mu apa
yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Menurut
Robert Ackerman, filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis
tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap
pendapat-pendapat lampau telah dibuktikan atau dalam kerangka kriteria-kriteria
yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu
jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
Berdasarkan
pendapat di atas kita memperoleh gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan telaah
kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang
ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata
lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan)
yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu.
d. Tujuan
pendidikan Bahasa Indonesia
Antar
Semi dalam bukunya Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
mengemukakan, bahwa tujuan pengajaran bahasa sebagai berikut :
1. Memperluas
pengalaman anak didik melalui media massa serta dapat menyenanginya.
2. Membantu
anak didik agar mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara efektif
sesuai dengan potensi masing-masing.
3. Memperkenalkan
kepada anak didik karya sastra yang bernilai, sehingga mereka tertarik dan
terdorong untuk membacanya.
4. Membantu
dan membimbing anak didik agar memperoleh kemampuan dalam menyimak, berbicara,
membaca dan menulis.
5. Meransang
perhatian anak didik terhadap bahasa nasional serta menumbuhkan apresiasi yang
baik dan memunyai rasa tanggungjawab sehingga mempercepat keterampilan mereka
berbahasa Indonesia.
6. Membimbing
anak didik agar mempunyai keberanian untuk menyatakan pendapat, seta memiliki
kepercayaan kepada diri sendiri, sehingga mampu berkomunikasi dengan baik dan
benar dalam berbagai situasi.
Tujuan
pengajaran di atas menunjukkan bahwa arah tujuan pengajaran bahasa Indonesia
adalah terampil menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan
situasi dan kondisi dan juga kemampuan mengapresiasikan sastra yang baik.
e. Pengertian
ilmuan
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) dijelaskan bahwa ilmuwan ialah orang yang
ahli atau banyak pengetahuannya mengenai suatu ilmu. Ilmuwan juga berarti orang
yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.
f. Pengertian
professional
Dapat
dikatakan bahwa seorang profesional adalah seorang yang bekerja dengan
keahlian, kemahiran atau kecakapan menurut bidangnya. Ilmuwan profesional
artinya orang yang ahli dalam suatu ilmu pengetahuan dan bekerja dalam suatu
bidang keilmuan sebagai profesinya.
e.
Pembahasan
Program
Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan program pascasarjana yang
membekali para sarjana pendidikan bahasa dengan berbagai mata kuliah yang dapat
menunjang tugas pokok mahasiswa masing-masing. Kedudukan mata kuliah Filsafat
Ilmu dalam kerangka keseluruhan Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia berada pada posisi yang
strategis. Filsafat Ilmu menjadi dasar yang kuat, baik bagi
pembahasan-pembahasan mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia .
Peran
mata kuliah ini dalam upaya mengembangkan potensi mahasiswa menjadi ilmuwan
profesional dan begitu besar. Dengan memahami Filsafat Ilmu, para mahasiswa
Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa dapat memiliki keyakinan diri yang kuat
untuk menjadi ilmuwan professional, khususnya ilmuwan pendidikan Bahasa yang
profesional dan mempunyai jiwa seni agar dapat menciptakan karya yang bermutu
dan bernilai tinggi. Dengan dasar Filsafat Ilmu, mahasiswa memiliki pondasi
berpikir yang kuat untuk mengembangkan bahasa.
Secara
singkat dapat dikatakan bahwa mata kuliah Filsafat Ilmu berkedudukan sebagai
pondasi pokok dalam Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa. Mata kuliah ini
menjadi bagian intersection yang kuat
antara mata-mata kuliah kependidikan
bahasa. Mata kuliah ini memiliki peran strategis dalam rangka mencetak calon
ilmuwan yang profesional dalam bidang
pendidikan bahasa.
2. Jelaskan
makna ilmu !bagaimana perkembangan suatu jenis pengetahuan menjadi ilmu !
berikan sebuah contoh bidang pendidikan bahasa untuk memperkuat pendapat
saudara !
Jawab :
a. Makna
Ilmu
Prof.
Jujun menyatakan bahwa ilmu adalah salah satu buah pemikiran manusia dalam mejawab
pertanyaan-pertanyaan. Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menafsirkan alam
semesta ini seperti adanya, oleh karena itu, manusia dalam menggali tidak dapat
terlepas dari dari gejala-gejala yang
berada di dalamnya.ilmu adalah pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat
dikatakan ilmu.Ilmu adalah pengetahuan yang didasari oleh tiga teori kebenaran
yaitu koherensi (konsisten), korespodensi (pernyaaan sesuai kenyataam), dan
pragmatis (keguanaan di lapangan).
Tujuan
ilmu bagi manusia untuk memecahkan persoalan manusia dengan meramalkan dan
mengawasi fenomena alam. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu merupakan pengetahuan yang didapat
lewat metode ilmiah. Tidak semua pegetahuan dikatakan ilmu sebab ilmu merupakan
pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu.Tidak
semua pengetahuan manusia dikategorikan sebagai ilmu.
b. Perkembangan
suatu jenis pengetahuan menjadi ilmu
Suatu
jenis pengetahuan dapat menjadi ilmu bila telah memenuhi syarat-syarat obyek
ilmu serta telah dilakukan percobaan atau penyelidikan oleh manusia. Suatu
pengetahuan berasal dari wujud aktivitas dan hasil dari aktivitas manusia.
Setelah itu pengetahuan tersebut dikembangkan dengan menggunakan metode ilmiah
yaitu suatu prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja,
carateknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan
pengetahuan yang telah ada. Metode yang dapatdigunakan untuk mengembangkan
pengetahuan ini dapat berupa observasi, eksperimen dan klasifikasi. Pengetahuan
ini juga harus melalui kajian ontologi, epistemologi dan aksiologi. Kemudian,
jika pengetahuan tersebut telah memenuhi syarat objek material dan
formal,tersusun secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan maka
pengetahuan tersebut dapat dikatakan sebagai ilmu.
Contonya
: upaya manusia pertama kali dalam menelusuri bahasa lebih bernuansa mitos karena
tidak berdasarkan pada fakta dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Bahasa meruapakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia. Komunikasi merupakan jantung pengembangan ilmu. Setiap
ilmu dapat berkembang jika temuan-temuan dalam ilmu itu disebarluaskan
(dipublikasikan) melalui tindakan berkomunikasi. Temuan-temuan itu kemudian
disikusikan, observasi, eksperimen , diteliti ulang, dikembangkan,
disintesiskan, diterapkan atau dilakukan dan diperbaharui ilmuan lainnya. Hasil-hasil
diskusi, observasi, eksperimen,sintesis, penelitian ulang, penerapan, dan pengembangan
itu kemudian dipublikasikan lagi untuk ditindaklanjuti oleh ilmuan lainnya. Selama
dalam proses penelitian, perumusan dan publikasi temuan-temuan tersebut, bahasa
memengang peran sentral, karena segala aktifitas tersebut menggunakan bahasa
sebagai media.
3. Tidak
semua pengetahuan manusia dapat dikategorikan sebagai ilmu. Sependapatkah saudara
degan pernyataan tersebut? Berikan penjelasan tentang pendapat saudara tersebut
!
Jawab
:
Saya
sependapat karena hanya pengetahuan yang telah memenuhi syarat-syarat objek
material dan formal yang bisa dikategorikan ilmu. Objek materi adalah objek
yang dijadikan sasaran menyelidiki suatu
ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat ilmu
adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya secara umum. Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang
subjek menelaah objek materialnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat
(esensi) ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap
problem mendasar ilmu pengetahuan, misalnya apa hakikat ilmu pengetahuan,
bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah, dan apa fungsi ilmu itu bagi
manusia. Problem inilah yang dibicarakan dalam landasan pengembangan ilmu
pengetahuan yakni landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Setiap
bidang ilmu baik itu khusus maupun ilmu filsafat harus memenuhi kedua objek
tersebut. Ilmu merupakan suatu bentuk
aktivitas yang dengan melakukannya umat manusia memperoleh sesuatu lebih
lengkap, dan lebih cermat tentang alam di masa lampau, sekarang dan kemudian
serta suatu kemampuan yang meningkat untuk menyesuaikan dirinya. Objek ilmu
pengetahuan adalah dunia fenomenal, dan metode pendekatannya berdasarkan
pengalaman dengan menggunakan berbagai cara seperti eksperimen, observasi,suvey,
studi kasus, dan lain sebagainya. Pengalaman-pengalaman itu diolah pemikiran
atas dasar hukum logika yang tertib. Jadi, untuk menjadi sebuah ilmu
pengetahuan atau kumpulan pengetahuan harus mengalami percobaan, atau penyelidikan,
baru kemudian dapat ditetapkan sebagai ilmu.
uuuhhh..
BalasPadam